Penulis: Muhsin Labib
Penerbit: Rajut Publishing
Cetakan: Pertama, Januari 2009
Tebal: 96 halaman
Konon, sepatu berfungsi terutama sebagai alas pelindung kaki dari kerikil atau benda-benda tajam di jalanan, seiring dengan perkembangan selera “peradaban”, kemudian sepatu bukan hanya sebagai alat pelindung kaki, juga menunjukkan prestise dan kelas sosial pemakainya yang dalam dunia konsumerisme-hedonisme diukur dengan gaya dan popularitas (baca: Trade Merk) sepatu tersebut.
Namun, di tangan Muntadhar al-Zaidi fungsi sepatu tidak hanya sebatas pelindung alas kaki maupun pengukur kelas sosial seseorang, tetapi juga ternyata cukup ampuh digunakan sebagai senjata ideologis yang efektif untuk melakukan resistensi terhadap kepongahan Adidaya Amerika Serikat, juga secara sukses meruntuhkan kewibawaan sang Agresor tanpa tanding yang merasa seolah-olah menjadi presiden seluruh dunia itu.
George W. Bush agaknya pantas disebut sebagai Presiden tersial di dunia sepanjang tahun 2008, Presiden Amerika yang menjadi penggagas invasi militer ke Irak dan Afganistan hingga menewaskan ratusan ribu warganya inilah yang menjadi sasaran pelemparan sepatu oleh al-Zaidi pada tanggal 14 Desember 2008 dan pastinya takkan terlupakan oleh Bush hingga ke liang lahat.
Namun, di tangan Muntadhar al-Zaidi fungsi sepatu tidak hanya sebatas pelindung alas kaki maupun pengukur kelas sosial seseorang, tetapi juga ternyata cukup ampuh digunakan sebagai senjata ideologis yang efektif untuk melakukan resistensi terhadap kepongahan Adidaya Amerika Serikat, juga secara sukses meruntuhkan kewibawaan sang Agresor tanpa tanding yang merasa seolah-olah menjadi presiden seluruh dunia itu.
George W. Bush agaknya pantas disebut sebagai Presiden tersial di dunia sepanjang tahun 2008, Presiden Amerika yang menjadi penggagas invasi militer ke Irak dan Afganistan hingga menewaskan ratusan ribu warganya inilah yang menjadi sasaran pelemparan sepatu oleh al-Zaidi pada tanggal 14 Desember 2008 dan pastinya takkan terlupakan oleh Bush hingga ke liang lahat.